Contoh Makalah Biologi Jamur Lendir Plasmodial

Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua ^-^



KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.Bahwasanya kami telah dapat membuat makalah tentang Jamur Lendir. Kami membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.Walaupun banyak sekali hambatandan kesulitan yang telah kami hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan kami.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya kami dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini memberikan manfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita serta teman-teman semua.





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................i
DAFTAR ISI.................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
   1.1 Latar Belakang........................................................1
   1.2 Rumusan Masalah...................................................1
   1.3 Tujuan Pembelajaran..............................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

   2.1 Jamur Lendir Plasmodial.......................................3
   2.2 Ciri-ciri Jamur Lendir............................................4
   2.3 Klasifikasi...............................................................4
   2.4 Manfaat....................................................................6

BAB III PEMBAHASAN ..............................................7

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan......................................................................9
Saran.................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................10
LAMPIRAN....................................................................11


 
BAB I
PENDAHULUAN

   1.1 Latar Belakang
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Produksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau sporofit.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air.Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.Jamur dibedakan menjadi 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Jamur lendir atau Myxomycota adalah sekelompok protista yang berpenampilan mirip jamur namun berperilaku menyerupai amoeba. Myxomycota berasal dari kata myxo yang artinya lendir, dan mykes yang artinya cendawan. 


   1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri jamur lendir plasmodial?
2. Bagaimana klasifikasi pada jamur lendir plasmodial?
3. Apa saja manfaat dari jamur lendir plasmodial?


    1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri yang dimiliki jamur lendir plasmodial.
2. Untuk mengetahui klasifikasi pada jamur lendir plasmodial.
3. Untuk mengetahui manfaat yang bisa didapat dari jamur lendir plasmodial.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA




   2.1 Jamur Lendir Plasmodial
Jamur Lendir Plasmodial atau dikenal sebagai Myxomycotes.Jamur lendir plasmodial biasanya hidup seperti plasmodium.Mereka memiliki lapisan lendir dan bersifat fagositosit terhadap materi tumbuhan di hutan atau lahan pertanian.Jamur lendir adalah bersifat heterotrof.Pada umumnya merupakan saprofit yang dapat menyerap makanan dari substrat.Jamur lendir tidak bersekat.Jamur ini berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas.Jamur lendir hidup di batang kayu yang membusuk, tanah lembap, sampah basah, kayu lapuk, dan di hutan basah.
 
Jamur lendir plasmodial adalah kelompok fungi yang tidak memiliki klorofil, yang secara filogenik tergolong ke dalam organisme yang sangat sederhana.Makanan cadangannya berupa glikogen.Pada jamur lendir tidak memiliki dinding sel, sel hanya dibatasi oleh membran plasma.Alat geraknya berupa pseudopia atau flagela.

Jamur lendir plasmodial dapat tumbuh diatas media agar, selain itu habitatnya juga dapat ditemukan di tanah-tanah hutan, di atas daun-daun yang gugur, dalam kayu yang sudah lapuk, atau merayap kemana-mana. Makanan jamur lendir yaitu bakteri, protozoa, dan mikroorganisme yang lain.

Reproduksi Myxomycetes adalah dengan vegetatif  (membelah diri dan fragmentasi),  sporik (selalu dalam keadaan haploid dan dibentuk oleh tubuh buah atau langsung oleh plasmodium dewasa), dan gametik yang pada dasarnya merupakan tipe isogami-zoogami. Gamet pada cara pembiakan ini adalah miksamuba dan sel kembara.

Cara reproduksi pada kelas Myxomycetes adalah berupa plasmodium yang akan membentuk sporangium untuk menghasilkan spora. Spora dapat berkecambah dalam air atau substrat basah menjadi sel kembara yang disebut miksoflagellata.Miksoflagellata dapat berkembang menjadi miksoameba setelah bulu cambuknya lenyap.Selanjutnya pembiakan generatif dapat terjadi jika dua miksoameba mengadakan perkawinan menjadi amebozigot.Amebozigot dengan sesamanya dapat bersatu menjadi plasmodium yang besar dengan banyak inti.Plasmodium tidak pernah membentuk sekat-sekat, jadi hanya berupa kumpulan protoplas yang menjadi satu.




   2.2 Ciri-ciri Jamur Lendir

Ciri-ciri jamur lender terdiri dari :

  1. Uniseluler atau multiseluler 
  2. Tidak mempunyai klorofil 
  3. Habitatnya ditempat yang lembab, kayu yang membusuk 
  4. Jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik dari lingkungannya. 
  5. Jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebas. Sel-sel ini disebut amoeboid karena memiliki bentuk seperti Amoeba. 
  6. Memiliki tubuh yang cerah (kuning/orange) 
  7. Struktur tubuh vegetatif :       
  • Berbentuk seperti lendir atau plasmodial, yaitu  suatu`massa  protoplasma  tanpa dinding sel yang berinti banyak (multinukleat). 
  • Pada fase vegetatif sifat-sifat jamur lendir mirip dengan Amoeba , tetapi reproduksinya mirip fungi.



   2.3 Klasifikasi

Meskipun jamur lendir memiliki sifat yang menyerupai jamur, banyak ilmuwan mengklasifikasikan organisme dengan protista karena kualitas protozoalike mereka. Lendir cetakan mungkin “benar” jamur lendir, yang terdiri dari sel tunggal, datar, sangat besar dengan banyak inti, atau mereka mungkin “selular” jamur lendir, sel amoebalike yang hidup mandiri dan bersatu dengan jamur lendir selular lain untuk membentuk tunggal, besar, sel datar dengan banyak inti.

Fase vegetatifnya menyerupai lendir yang dapat bergerak seperti hewan (disebut plasmodium), namun struktur reproduksinya dapat menghasilkan spora yang terbungkus dinding sel seperti pada jamur. Jamur lendir tidak memiliki klorofil sehingga semuanya bersifat heterotrof yang memakan bahan organik (dekomposer atau saprofit), bakteri, dan Protozoa atau bersifat parasit pada organisme lain.

Habitatnya adalah di perairan, tempat yang sejuk dan lembab seperti di dasar hutan hujan tropis, serasah daun dan kayu lapuk, dan di tanah lembab yang banyak mengandung bahan organik.

Peranan jamur lendir adalah sebagai dekomposer, mengendalikan pertumbuhan bakteri dan protozoa, dan menyebabkan penyakit pada hewan dan tanaman budidaya.Protozoa menyerupai jamur dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu jamur lendir sejati (Myxomycetes, filum Amoebozoa), jamur lendir endoparasit (Plasmodiophoromycetes), jamur lendir seluler (Acrasiomycetes), jamur lendir jaring (Labyrinthulomycetes) dan jamur air (Oomycetes).Sistem klasifikasi lama memasukkan jamur lendir endoparasit, jamur lendir seluler, dan jamur lendir jaring ke dalam Myxomycetes, namun sekarang dipisah menjadi kelas tersendiri yang bersama-sama dengan jamur air dimasukkan dalam filum Heterokontophyta.

Meskipun para ilmuwan tidak yakin bagaimana jamur lendir berevolusi, organisme menunjukkan sedikit kerjasama seluler yang merupakan karakteristik dari lebih kompleks, organisme multiseluler.Jamur lendir seluler biasanya bergerak seperti amuba. Organisme ada sebagai massa sitoplasma dengan inti diploid. Massa ini adalah plasmodium.Sitoplasma streaming dapat dilihat dalam plasmodium.Lendir cetakan alat penelitian yang sangat baik karena mereka besar dan mudah untuk membudidayakan.



Mycomycota (Jamur Lendir Plasmodial)

Jamur lendir hanya memiliki beberapa sifat yang mirip dengan jamur sejati. Struktur vegetatif jamur lendir disebut plasmodium, yaitu massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.

Plasmodium bergerak dengan gerakan ameboid di atas subtrat dan dapat mencerna mikroorganisme serta partikel-partikel bahan organik yang membusuk dalam selnya. Selama kondisi lingkungan baik, plasmodium melanjutkan fase vegetatifnya; massa sel bertambah dan inti terus membelah.

Selama pasokan makanan yang memadai dan kondisi lingkungan lainnya yang optimal, jamur lendir tumbuh tanpa batas dalam tahap plasmodial nya. Namun, jika kondisi menjadi keras, plasmodium dapat bergabung dengan plasmodia lain untuk membentuk suatu massa sluglike besar. Raksasa ini plasmodium dapat mentransformasikan dirinya menjadi struktur spora-bantalan mirip dengan jamur.Sebuah tangkai muncul dari plasmodium, dan inti dalam tangkai sel membelah melalui meiosis.Tombol disebut sporangia berkembang pada akhir tangkai dan isi dengan spora haploid.Spora adalah gudang dan dihapus oleh angin ketika tangkai mengering. Akhirnya, spora berkecambah menjadi sel swarm flagellated. Fungsi sel Swarm sebagai gamet dan sekering untuk membentuk zigot diploid, yang membelah secara mitosis dan membentuk plasmodium baru.Plasmodium mewakili generasi baru jamur lendir.



   2.4 Manfaat

Manfaat dari jamur lendir plasmodial yaitu memakan bakteri, protozoa, dan organisme lainnya, dengan kata lain dapat membantu manusia dalam membersihkan lingkungan. Di samping itu, jamur lendir berguna sebagai bahan studi tentang protoplasma dan morfogenesis dalam laboratorium.





BAB III
PEMBAHASAAN


Jamur lender hanya memiliki beberapa sifat yang mirip dengan jamur sejati.Struktur Vegetatif jamur lendir disebut Plasmodium.Tahap plasmodium terdiri atas massa protoplasma bernukleus banyak. Pada tahap plasmodium ini jamur dapat bergerak pada substrat seperti amoeba dan melakukan ingesti terhadap bakteri maupun benda kecil. Jika kondisi tidak menguntungkan, misalnya subtrat mengering, akan berubah menjadi sel berinti yang berfungsi sebagai spora atau membentuk kantong (sporangium) tanpa tangkai yang berisi banyak spora. Jika kondisi menguntungkan lagi, spora akan memproduksi protoplas berflagela satu kemudian berpasangan, berfusi membentuk zigot yang berflagela dua. Zigot yang berflagela ganda ini kemudian melepaskan kedua flagelanya dan melakukan pembelahan sehingga terbentuk plasmodium.

Plasmodium yaitu masa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.Plasmodium bergerak dengan gerakan ameboib di atas subtrat dan dapat mencerna mikroorganisme serta partikel partikel bahan organik yang membusuk di dalam selnya.Selama kondisi lingkungna baik, plasmodium melanjutkan fase vegetatifnya, masa sel bertambah dan inti terus membelah.

Jika plamodium merayap ketempat yang kering, maka akan membentuk badan buah (fruiting body). Badan buah berkembang dan membentuk spora bertinti satu yang diselubungi dinding sel. Spora yang lepas dari badan buah akan menjadi gamet ameboid berflagel satu. Dua gamet akan bergabung menjadi zigot berflagel dua. kemudain zigot akan kehilangan flagela dan menjadi plasmoid baru. Jadi inti plasmodium bersifat diploid. Meiosis terjadi pada waktu spora spora akan terbentuk.

Ke dalam jamur lendir termasuk pula Acrasiae yang pada dasarnya lebih mirip dengan protozoa uniseluler.Bentuk vegetatifnya terdiri atas sel berinti satu yang ameboid.Sel sel ini memperbanyak diri dengan pembelahan biner bentuk vegetatif ini sulit dibedakan dengan ameba (protozoa).

Pada fase vegetatif berbentuk lendir / plasmoid mirip ameba yaitu bergerak mengelilingi makanan dan mencernanya di vakuola makanan.Plasmodium dewasa membentuk sporagnium mirip jamur.Spora membentuk sel gamet berflagela.Dua sel gamet melakukan singami dan terbentyk zigot yang kemudian tumbuh menjadi plasmodium dewasa. Jika keadaan memungkinkan, sel sel ameboid itu akan bergabung dan membentuk badan buah.

Dapat disimpulkan bahwa, ciri myxomycita yang menyerupai jamur ialahpada waktu stadium badan buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa (ameboid).Selain itu Jamur lendir plasmodial memiliki ciri-ciri dapat bergerak secara kemotaksis, hidrotaksis, dan fototaksis negatif.





BAB IV
PENUTUP

   KESIMPULAN
Jamur (Fungi) adalah organisme eukariotik yang tidak berklorofil.Jamur bersifat uniseluler dan multiseluler.Jamur (Fungi) banyak ditemukan pada lingkungan sekitar yang tumbuhan subur khususnya pada musim hujan karena jamur menyukai habitat yang tempatnya lembab.Tetapi jamur dapat ditemukan disemua tempat yang terdapat materi organik.Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur disebut dengan mikologi.Jamur tidak berklorofil sehingga tidak membutuhkan cahaya matahari dalam menghasilkan makanan.Jamur bersifat heterotrof saprofit atau heterotrof parasit.

Jamur lendir (slime mold) mempunyai pola pertumbuhan yang khusus.Jamur ini lebih mirip dengan protozoa, tetapi pada satu tahap perkembangannya jamur ini membentuk spora.Dalam skema klasifikasi, jamur lendir dikelompokan ke dalam Myxomycetes.Perkembangan jamur lendir bervariasi sesuai dengan jenisnya.

Selain itu jamur lendir plasmodial memiliki banyak manfaat seperti memakan bakteri dan organisme yang dapat membantu manusia untuk membersihkan lingkungan.


    SARAN

Hendaknya kita menggunakan dan memanfaatkan  jamur dengan baik, bukannya malah menggunakan jamur untuk merusak alam atau membunuh makhluk hidup. Seperti yang kita ketahui jamur lendir plamodial atau lebih dikenal myxomycota bermanfaat sebagi pemakan bakteri yang sangat baik untuk membersihkan lingkungan. Namun kita juga harus berhati-hati karna di lingkungan kita masih banyak terdapat jamur lain yang tanpa kita sadari sangat beracun dan berbahaya untuk kita sendiri.




DAFTAR PUSTAKA




Komentar

  1. As stated by Stanford Medical, It is really the one and ONLY reason this country's women live 10 years longer and weigh an average of 19 KG lighter than us.

    (And realistically, it really has NOTHING to do with genetics or some secret exercise and really, EVERYTHING to do with "how" they eat.)

    P.S, I said "HOW", not "WHAT"...

    Tap on this link to uncover if this quick quiz can help you release your true weight loss potential

    BalasHapus
  2. Coin Casino ᐈ Best Real Money Online Casino 2021
    Discover Coin 12bet Casino ⚡️ Best Online 메리트카지노 Casinos that accept US players ➤ Play Blackjack, 코인카지노 Roulette, Baccarat, Poker, and live dealer games at ➤ Play

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Waktu Dalam Tenses Dan Penggunaannya

Contoh Makalah Bunga Mawar